bout manganti bercerita

Sabtu, 09 Januari 2010

poetry..

loosing another things which i never had...again.....piece of my life stories..
thats allright, i can life with that..
do i..
so many times..and i do it once again...
i took the risk..until now...
too many risk...

Rabu, 06 Januari 2010

tentang 1695 mdpl

tentang 1695 mdpl....
artinya ketinggian 1695 meter di atas permukaan laut...
satu titik yang sempat menjadi polemik,dimana beberapa perjalanan menemukan hal unik di sana..salah satunya adalah perjalananku.
1695 adalah titik balik..kenapa..karena setiap kali melewati titik itu untuk menuju suatu tempat yang sama tidak dapat melalui jalur yang sama..entah kenapa..
apakah kesalahan orientasi medan..atau melenceng saat membidikkan kompas..atau faktor "X" yang bisa saja kuanggap "mistik".
secara realistis, kuanggap bahwa medan berat yang terjal dengan tipikal hutan hujan tropis yang lebat dengan karakteristik tumbuhan seperti rotan cacing memang menyulitkan untuk menancapkan "string line " dimana-mana. kanopi pohon tua juga menutupi sinyal GPS (mungkin saat ini GPS kami belum "update" juga)..
yang tersisa hanya berupa jalur-jalur babi hutan penguasa lereng 1695 mdpl yang acak-acakan.
pertama kali menapakkan jejak di titik 1695 mdpl, saat itu pula saat kami "tersesat"..2 malam bermalam di titik ini, dengan penuh tanya di kepala..."kenapa bisa seperti ini??"
malam ke-1 di 1695...
rasa syukur mencapai satu titik yang dapat kami plot di peta..1695 mdpl..hari itu agak gerimis dan menjelang sore. berbekal air dalam kompan dan perlengkapan camp, kami segera mendirikan tenda dan siap memasak makan malam.
saatnya camp craft.
sholat, makan malam dan briefing untuk perjalanan esok...menuju titik pulang...
sedikit was-was karena jajaran pohon tua lapuk termakan rayap, ada di sekeliling kami..sekali terdengar bunyi dahan patah...bukan...mungkin pohon patah...entahlah..hanya doa yang melindungi kami dari rasa lelah malam itu..
pagi yang indah..segera sarapn dan kami bergegas membereskan peralatan, bersiap melanjutkan perjalanan..menuju titik pulang..tinggal 1 malam lagi,pikirku dan kawan-kawanku.
lereng 1695 ternyata sangat curam dengan permukaan tanah humus labil yang kaya unsur hara. rotan-rotan cacing dengan mata kaitnya yang mungil tak lagi membuat kami sakit..tebasan tramontina membuka jalur pulang dengan arahan kompas bidik. sesekali cek GPS
selama paling cepat 15 menit di tempat terbuka , ato lebih tepatnya agak terbuka, karena sangat sulit menemukan tempat terbuka..orientasi medan dan ploting posisi di peta. saatnya menuju lereng lain yang cukup menanjak...dan terus menanjak. semakin sore dan kami belum menjalankan ashar...di satu tempat datar yang sempit, cukup untuk bersujud.tenangkan hati sejenak..

terdesak oleh waktu, rasa lelah dan emosi yang makin memuncak, kami akhirnya tiba di satu titik..tak asing...1695..kami kembali ke titik semula...kenapa??
kecewa, marah, lelah....malam itu akhirnya dilewati dengan cukup sepi..hanya sesekali kawan memecah hening malam, tak seperti malam sebelumnya di titik itu..kami lelah...

pagi cerah menyambut kami kembali...menjernihkan pikiran dan jiwa yang sempat kalut semalam.
doa semoga kami cepat kembali, karena harusnya hari itu kami pulang ke rumah.
semangat dan kami mencapai titik yang kami cari..sejenak istirahat, untuk makan siang (lebih tepatnya sore..), sholat, dan mengecek camp untuk suatu kegiatan nantinya.
lewat dari pukul 3 sore...masih ada 2 pos untuk kami cek, dan dari pos terakhir butuh waktu 2 jam untuk mencapai kampung terdekat dan pulang dengan angkot terakhir....jalanan yang menurun membantu mempercepat langkah kami...rintik gerimis tak meghalangi semangat untuk cepat pulang..

ternyata tak cukup waktu..

kami harus menginap 1 malam lagi di pos terakhir..tapi rasa lega menemani malam itu..untungnya logistik makanan cadangan masi tersisa untuk sarapan pagi esok hari.
saatnya kami pulang ke rumah..tak ada yang sia-sia dari perjalanan itu...hanya kutemukan di 1695 bersama kawan-kawan.